Halo para pembaca setia, kita akan membahas surah At Tahrim ayat 6 yang memberikan pelajaran tentang kelangsungan hubungan suami istri. Seperti yang kita tahu, Islam sangat menjunjung tinggi pernikahan dan keutuhan keluarga. Oleh karena itu, tujuh ayat pertama dalam surah ini membahas tentang kisah Abu Bakar dan kesalahannya pada Aisyah RA. Kemudian, ayat keenam memberikan larangan dari Rasulullah SAW terhadap istri-istrinya. Mari kita bahas lebih dalam.
1. Arti dari At Tahrim Ayat 6
At Tahrim adalah surah ke-66 dalam Al-Quran dan terdiri dari 12 ayat. Ayat 6 berbunyi:
“Hai Nabi, mengapa engkau mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah kepadamu dengan maksud menuruti keridhaan isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan pengajaran untuk para suami agar tidak menjadikan istri sebagai hakim atas dirinya. Sebab, kadangkala istri akan meminta sesuatu yang tidak disukai oleh suami atau bahkan bersikap tidak adil dalam memberikan nasehat dan pandangannya.
2. Sejarah Penurunan At Tahrim Ayat 6
Menurut sejarah, at tahrir ayat 6 ini diturunkan ketika Rasulullah SAW mengumumkan kepada keluarganya tentang hubungannya dengan Maria Al-Qibtiyah. Saat itu, sang istri terdahulu, Hafsah RA, bersama Aisyah RA menggunakan informasi itu untuk memisahkan Rasulullah SAW dari Maria Al-Qibtiyah.
Namun, Rasulullah SAW merasa tidak senang dengan perlakuan itu dan mengharamkan dirinya untuk melayani istri-istrinya selama satu bulan. Allah SWT kemudian menurunkan ayat ini sebagai koreksi dan pengajaran untuk Rasulullah SAW dan kita semua bahwa tidak boleh menjadikan istri sebagai hakim atas diri sendiri.
3. Makna At Tahrim Ayat 6
Beberapa makna dari at tahrir ayat 6 ini adalah:
- Suami harus tetap memegang kendali dan mengambil keputusan dalam hal pernikahan
- Suami tidak boleh menjadikan istri sebagai hakim dalam urusan keluarga
- Suami harus adil dalam memberikan nasehat dan pandangannya pada istri
- Suami harus mempertimbangkan kepentingan keluarga secara keseluruhan dalam mengambil keputusan
4. Contoh Penerapan At Tahrim Ayat 6 dalam Kehidupan Keluarga
Menerapkan at tahrir ayat 6 dalam keluarga adalah hal yang penting untuk dilakukan agar hubungan suami istri tetap harmonis dan terjaga keutuhannya. Contohnya:
- Suami harus tetap memegang kendali dalam memilih pasangan hidup dengan mempertimbangkan agama, karakter dan nilai-nilai kebaikan yang dianut oleh calon pasangan tersebut
- Suami harus meminta saran dan masukan dari istri dalam memecahkan masalah keluarga, namun tetap memutuskan kebijakan secara bijaksana sesuai dengan kepentingan keluarga secara keseluruhan
- Suami harus adil dalam memberikan nasehat dan pandangannya pada istri
- Suami harus senantiasa memperhatikan kesejahteraan istri dan keluarga secara keseluruhan dalam setiap keputusan yang diambil
5. FAQ
No. | Pertanyaan | Jawaban |
---|---|---|
1. | Apa yang dimaksud dengan at tahrir ayat 6? | At Tahrir ayat 6 adalah ayat keenam dari surah At Tahrim yang memberikan pengajaran bagi suami agar tidak menjadikan istri sebagai hakim atas dirinya. |
2. | Apa sejarah penurunan dari at tahrir ayat 6? | At tahrir ayat 6 diturunkan ketika Rasulullah SAW mengumumkan hubungannya dengan Maria Al-Qibtiyah dan istri-istrinya menggunakan informasi itu untuk memisahkan Rasulullah SAW dari Maria Al-Qibtiyah. Allah SWT kemudian menurunkan ayat ini sebagai koreksi dan pengajaran untuk Rasulullah SAW dan kita semua bahwa tidak boleh menjadikan istri sebagai hakim atas diri sendiri. |
3. | Apa makna dari at tahrir ayat 6? | Makna dari at tahrir ayat 6 adalah suami harus tetap memegang kendali dalam hal pernikahan, tidak boleh menjadikan istri sebagai hakim dalam urusan keluarga, adil dalam memberikan nasehat pada istri, dan mempertimbangkan kepentingan keluarga secara keseluruhan dalam mengambil keputusan. |
4. | Bagaimana contoh penerapan dari at tahrir ayat 6 dalam keluarga? | Contohnya adalah suami harus tetap memegang kendali dalam memilih pasangan hidup dengan mempertimbangkan agama, karakter dan nilai-nilai kebaikan yang dianut oleh calon pasangan tersebut, meminta saran dan masukan dari istri dalam memecahkan masalah keluarga, tetap memutuskan kebijakan secara bijaksana sesuai dengan kepentingan keluarga, adil dalam memberikan nasehat pada istri, dan memperhatikan kesejahteraan istri dan keluarga secara keseluruhan dalam setiap keputusan yang diambil. |
Demikianlah artikel tentang at tahrir ayat 6, semoga memberikan manfaat dan pengajaran bagi kita semua dalam menjaga keutuhan hubungan suami istri dan keluarga.